Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta,
Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta, dan Balai Pelestarian
Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, sebagai unit pelaksana teknis (UPT) yang
berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, mempunyai tugas dalam melestarikan budaya, baik yang
bersifat tangible dan intangible beserta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Upaya pelestarian budaya yang dilakukan
oleh ketiga instansi tersebut salah satunya yakni meningkatkan
internalisasi budaya kepada generasi muda melalui penyelenggaraan Kemah
Budaya.
Kemah Budaya merupakan program
internalisasi budaya yang dikemas dalam bentuk kegiatan kepramukaan yang
menitikberatkan pada upaya pengenalan, penguatan, dan pengembangan
kebudayaan di kalangan generasi muda. Kemah Budaya diselenggarakan
setiap tahun oleh Museum Benteng Vredeburg, Balai Pelestarian Cagar
Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah
Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di tahun 2016 ini, Kemah Budaya
akan kembali digelar pada 27 – 31 Juli 2016, bertempat di Bumi
Perkemahan Pengembangan Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kemah Budaya yang ke-10 ini mengusung tema “Dengan
potensi keragaman budaya bangsa, kita wujudkan pribadi yang berkarakter
dan berbudi pekerti luhur guna memperkokoh jati diri bangsa”
Kemah Budaya 2016 nantinya akan
diikuti oleh peserta yang terdiri atas regu pramuka penggalang dan
sangga pramuka penegak pilihan dari masing-masing Kwartir Cabang Gerakan
Pramuka se-DIY, yaitu Kwarcab Sleman, Kwarcab Bantul, Kwarcab Kulon
Progo, Kwarcab Gunungkidul, dan Kwarcab Kota Yogyakarta sejumlah 200
orang. Adapun rinciannya yaitu 160 orang pramuka penggalang dan 120
orang pramuka penegak. Untuk regu pramuka penggalang, setiap Kwarcab
mengutus 8 pramuka penggalang putra dan 8 pramuka penggalang putri.
Sementara untuk regu pramuka penegak, setiap Kwarcab mengutus 8 pramuka
penegak putra dan 16 pramuka penegak putri.
Kemah Budaya pada prinsipnya
merupakan kegiatan pembinaan generasi muda yang bersifat edukatif,
inovatif, kreatif, produktif, menantang, dan rekreatif. Dalam
pelaksanaanya, Kemah Budaya 2016 diisi dengan beragam kegiatan yang
dilakukan dengan metode permainan, diskusi, ceramah, demonstrasi,
simulasi, dan pengamatan, dengan tujuan agar peserta dapat mengembangkan
aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Peserta Kemah Budaya
nantinya akan mengikuti berbagai macam kegiatan, baik kegiatan indoor maupun outdoor
yang bersifat prestasi dan juga non-prestasi, antara lain:1) Lima belas
giat prestasi, meliputi: a) Giat Prestasi Pembuatan Majalah Dinding; b)
Giat Prestasi Menyanyi Bersama/ Koor; c) Giat Prestasi Membaca Puisi
Perjuangan; d) Giat Prestasi Fotografi; e) Giat Prestasi Masakan
Tradisional; f) Giat Prestasi Dekorasi Temanten Tradisional Jawa (Penjor);
g) Giat Prsetasi Merangkai Peningset Pengantin; h) Giat Prestasi
Macapat; i) Giat Prestasi Mendongeng; j) Giat Prsetasi Permainan
Tradisional; k) Giat Prestasi Karnaval Budaya; l) Giat Prestasi Mengenal
dan Memakai Pakaian Adat Jogja Beserta Peragaan Pakaian Adat; m) Giat
Prestasi Asah Terampil Pewayanagan; n) Giat Prestasi Menulis dan Membaca
Huruf Jawa; o) Giat Prestasi Pidato Bahasa Jawa. 2) Kunjungan Situs
Sejarah di Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Ijo dan Candi
Palgading. Di sana para peserta akan melakukan praktek lay out
ekskavasi, penggambaran, dan anastilosis. 3) Kunjungan museum di Gedung
Agung, Benteng Vredeburg, Museum Kraton, dan Museum Sonobudoyo. 4)
Kunjungan Sanggar Seni dan Kerajinan Singlon, Pengasih, Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta. 5) Sarasehan Budaya. 6) Talkshow
kesejarahan, permuseuman, dan keperbukalaan. 7) Dialog dan diksusi
kepramukaan. 8) Pentas budaya. 9) Pemutaran film sejarah dan
kepurbakalaan.
Kegiatan Kemah Budaya secara
substansial dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap
budaya, sehingga dapat membangkitkan kesadaran generasi muda untuk
berpartisipasi dalam melestarikan budaya bangsa. Selain itu, dengan
adanya berbagai macam budaya yang dapat dipelajari peserta di dalam
Kemah Budaya, diharapkan dapat mendorong terbentuknya sikap apresiasi
dan toleransi atas keragaman budaya bangsa.
Digelarnya Kemah Budaya 2016
sekaligus untuk menyongsong Hari Pramuka dan menyemarakkan peringatan 25
tahun ditetapkannya Candi Prambanan sebagai warisan dunia. Harapannya,
Kemah Budaya 2016 ini dapat menjadi wahana bagi Pramuka untuk menggali
potensi keragaman budaya bangsa, dan mengambil nilai-nilai budaya adiluhung
yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai kearifan nenek moyang itulah
yang hendak digali dalam Kemah Budaya, agar dapat diwariskan kepada
generasi muda sebagai bekal untuk mengembangkan diri menjadi pribadi
yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta mampu memperkokoh jati
diri bangsa.
Yogyakarta, 25 Juli 2016http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2016/07/25/press-release-kemah-budaya-2016/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar