Rabu, 19 Oktober 2016

kemah budaya 2016


Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta, dan Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, sebagai unit pelaksana teknis (UPT) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mempunyai tugas dalam melestarikan budaya, baik yang bersifat tangible dan intangible beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Upaya pelestarian budaya yang dilakukan oleh ketiga instansi tersebut salah satunya yakni meningkatkan internalisasi budaya kepada generasi muda melalui penyelenggaraan Kemah Budaya.
     Kemah Budaya merupakan program internalisasi budaya yang dikemas dalam bentuk kegiatan kepramukaan yang menitikberatkan pada upaya pengenalan, penguatan, dan pengembangan kebudayaan di kalangan generasi muda. Kemah Budaya  diselenggarakan setiap tahun oleh Museum Benteng Vredeburg, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta.
     Di  tahun 2016 ini, Kemah Budaya akan kembali digelar pada 27 – 31 Juli 2016, bertempat di Bumi Perkemahan Pengembangan Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemah Budaya yang ke-10 ini mengusung tema “Dengan potensi keragaman budaya bangsa, kita wujudkan pribadi yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur guna memperkokoh jati diri bangsa”
     Kemah Budaya 2016 nantinya akan diikuti oleh peserta yang terdiri atas regu pramuka penggalang dan sangga pramuka penegak pilihan dari masing-masing Kwartir Cabang Gerakan Pramuka se-DIY, yaitu Kwarcab Sleman, Kwarcab Bantul, Kwarcab Kulon Progo, Kwarcab Gunungkidul, dan Kwarcab Kota Yogyakarta  sejumlah 200 orang. Adapun rinciannya yaitu 160 orang pramuka penggalang dan 120 orang pramuka penegak. Untuk regu pramuka penggalang, setiap Kwarcab mengutus 8 pramuka penggalang putra dan 8 pramuka penggalang putri. Sementara untuk regu pramuka penegak, setiap Kwarcab mengutus 8 pramuka penegak putra dan 16 pramuka penegak putri.
     Kemah Budaya pada prinsipnya merupakan kegiatan pembinaan generasi muda yang bersifat edukatif, inovatif, kreatif, produktif, menantang, dan rekreatif. Dalam pelaksanaanya, Kemah Budaya 2016 diisi dengan beragam kegiatan yang dilakukan dengan metode permainan, diskusi, ceramah, demonstrasi, simulasi, dan pengamatan, dengan tujuan agar peserta dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya.  Peserta Kemah Budaya nantinya akan mengikuti berbagai macam kegiatan, baik kegiatan indoor maupun outdoor yang bersifat prestasi dan juga non-prestasi, antara lain:1) Lima belas giat prestasi, meliputi: a) Giat Prestasi Pembuatan Majalah Dinding; b) Giat Prestasi Menyanyi Bersama/ Koor; c) Giat Prestasi Membaca Puisi Perjuangan; d) Giat Prestasi Fotografi; e) Giat Prestasi Masakan Tradisional; f) Giat Prestasi Dekorasi Temanten Tradisional Jawa (Penjor); g) Giat Prsetasi Merangkai Peningset Pengantin; h) Giat Prestasi Macapat; i) Giat Prestasi Mendongeng; j) Giat Prsetasi Permainan Tradisional; k) Giat Prestasi Karnaval Budaya; l) Giat Prestasi Mengenal dan Memakai Pakaian Adat Jogja Beserta Peragaan Pakaian Adat; m) Giat Prestasi Asah Terampil Pewayanagan; n) Giat Prestasi Menulis dan Membaca Huruf Jawa; o) Giat Prestasi Pidato Bahasa Jawa. 2)  Kunjungan  Situs Sejarah di Candi Prambanan, Situs Ratu Boko, Candi Ijo dan Candi Palgading. Di sana para peserta akan melakukan praktek lay out ekskavasi, penggambaran, dan anastilosis. 3) Kunjungan museum di Gedung Agung, Benteng Vredeburg, Museum Kraton, dan Museum Sonobudoyo. 4) Kunjungan Sanggar Seni dan Kerajinan Singlon, Pengasih, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 5) Sarasehan Budaya. 6) Talkshow kesejarahan, permuseuman, dan keperbukalaan. 7) Dialog dan diksusi kepramukaan. 8) Pentas budaya. 9) Pemutaran film sejarah dan kepurbakalaan.
     Kegiatan Kemah Budaya  secara substansial dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya, sehingga dapat membangkitkan kesadaran generasi muda untuk berpartisipasi dalam melestarikan budaya bangsa. Selain itu, dengan adanya berbagai macam budaya yang dapat dipelajari peserta di dalam Kemah Budaya, diharapkan dapat mendorong terbentuknya sikap apresiasi dan toleransi atas keragaman budaya bangsa.
     Digelarnya Kemah Budaya 2016 sekaligus untuk menyongsong Hari Pramuka dan menyemarakkan peringatan 25 tahun ditetapkannya Candi Prambanan  sebagai warisan dunia. Harapannya, Kemah Budaya 2016 ini dapat menjadi wahana bagi Pramuka untuk menggali potensi keragaman budaya bangsa, dan mengambil nilai-nilai budaya adiluhung yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai kearifan nenek moyang itulah yang hendak digali dalam Kemah Budaya, agar dapat diwariskan kepada generasi muda sebagai bekal untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta mampu memperkokoh jati diri bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar